A.
Definisi Informasi
Informasi adalah
pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order
sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan
pesan.Informasi dapat direkam atau ditransmisikan.Para konsep memiliki
banyak arti lain dalam konteks yang berbeda
B.
Siklus Informasi
Siklus informasi
adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi
informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi
berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi. Data
merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu
diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui
suatu model membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut
sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan
operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut
selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu
seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi.
.
C.
Mutu Informasi
1. Kualitas
Informasi
Kualitas informasi
sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi
(accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus
Mulyanto, 2009 : 247).
a) Akurasi
(accuracy)
Sebuah informasi harus
akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau
menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan
maksudnya
Ketidakakuratan sebuah
informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau
kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut
Beberapa hal yang
dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
1) Informasi
yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang
dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau
menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap
kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
2) Informasi
yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan
perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
3) Informasi
harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi
informasi tersebut dengan tujuan utama.
b) Tepat
Waktu (timeliness)
Informasi yang
dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat
(usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena
informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam
mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi
disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan
oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut
memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan
teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan
informasi tersebut.
c) Relevansi
(relevancy)
Informasi dikatakan
berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi
tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap
orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan
infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi
akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
2. Nilai
Informasi
Parameter untuk
mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal
pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya
informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat
yang tinggi pula.
Menurut Sutarman
(2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1) Untuk
memperoleh pemahaman dan manfaat.
2) Untuk
mendapatkan pengalaman.
3) Pembelajaran
yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau
proses bisnis tertentu.
4) Untuk
mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang
menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini
bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan
oleh manajer lain sebelumnya.
5) Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir
keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Menurut Gordon B.
Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan
optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan
informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi
dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan
nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1) Kemudahan
dalam memperoleh
Informasi
memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit
diperoleh.
2) Sifat
luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai
nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan
lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena
tidak dapat digunakan secara baik.
3) Ketelitian
(accuracy)
Informasi mempunyai
nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat.
Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan
kesalahan pengambilan keputusan.
4) Kecocokan
dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai
nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan
kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan
keputusan.
5) Ketepatan
waktu
Informasi mempunyai
nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang
tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat
diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan
keputusan.
6) Kejelasan
(clarity)
Informasi yang jelas
akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi
oleh bentuk dan format informasi.
7) Fleksibilitas/
keluwesannya
Nilai informasi
semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi
diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
8) Dapat
dibuktikan
Nilai informasi
semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
9) Tidak
ada prasangka
Nilai informasi
semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan
keraguan adanya kesalahan informasi.
10) Dapat diukur
Informasi untuk
pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang
sempurna.
D.
Ciri-Ciri Informasi
Informasi harus Relevan,
artinya informasi tersebut harus mempunyai manfaat oleh penggunanya.Informasi
harus Akurat, artinya informasi tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan
& harus jelas maksud dan tujuannya.Tepat pada waktunya, artinya informasi
yang diterima tidak boleh telat.Konsisten, artinya informasi yang diterima
harus sesuai dengan data yang sebenarnya dan tidak mengalami perubahan.