Search

Jumat, 23 April 2021

BAB III PROFESI DALAM BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI


a.    Organisasi Profesi

Untuk lebih jelas Sebelum membahas mengenai organisasi sebaiknya kita mengetahui tentang apa itu organisasi dan profesi itu sendiri. W.J.S. Poerwadarminta (dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia) organisasi yaitu susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. Selanjutnya menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dari berbagai pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa organisasi merupakan suatu perserikatan manusia antara dua orang atau lebih yang didalamnya terdapat susunan dan aturan serta sistem aktivitas kerja untuk mencapai tujuan bersama.

Dari berbagai uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa organisasi profesi merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang memiliki profesi yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Merton mendefinisikan bahwa organisasi profesi adalah organisasi dari praktisi yang menilai/mempertimbangkan seseorang atau yang lain mempunyai kompetensi professional dan mempunyai ikatan bersama untuk menyelenggarakan fungsi sosial yang mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah sebagai individu.

Organisasi profesi mempunyai 2 perhatian utama yaitu, kebutuhan hukum untuk melindungi masyarakat dari anggota profesi yang tidak dipersiapkan dengan baik dan kurangnya standar dalam bidang profesi yang dijalani.

Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk anggotanya dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta bekerja kearah positif terhadap perubahan-perubahan profesi sesuai dengan perubahan sosial.

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal banyak organisasi profesi yang sengaja didirikan oleh para anggotanya sesuai dengan bidangnya masing-masing misalnya dalam dunia kesehatan kita mengenal Ikatan Dokter Indonesia(IDI), Ikatan Dokter Gigi Indonesia (IDGI), Ikatan Bidan Indonesia(IBI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia(PERSAGI), Persatuan Ahli Farmasi Indonesia(PAFI), Ikatan Perawat Anestesi Indonesia(IPAI), dan lain-lain.

Contoh organisasi profesi dalam bidang hiburan antara lain Forum Musisi dan Penyanyi Indonesia (FOMPI) dan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Contoh organisasi profesi dalam bidang bahasa dan sastra antara lain Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI), Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI), Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASA), Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI), dan lain sebagainya.

 

b.    Kode Etika Profesi

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).

 

c.    Kompetensi dalam bidang IT

Ada berbagai jenis pekerjaan di bidang TI. Pengelompokan jenis pekerjaan bergantung kepada acuan yang digunakan. Akan tetapi ada hal yang sama. Salah satu cara untuk melihat lapangan pekerjaan di bidang TI adalah dengan menanyakan kepada industri TI atau mengambil data-data dari lowongan pekerjaan yang ditawarkan.

Berikut ini adalah beberapa kategori lowongan pekerjaan yang ditawarkan di lingkungan Penyedia Jasa Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP):

1)    Web Developer / Programmer

2)    Web Designer

3)    Database Administrator

4)    System Administrator

5)    Network Administrator

6)    Help Desk

7)    Technical Support

Masing-masing kategori di atas memiliki kebutuhan kompetensi yang berbeda-beda. Kompetensi dasar standar (standard core competency) yang harus dimiliki oleh kesemua kategori lapangan pekerjaan yaitu:

·         Kemampuan mengoperasikan perangkat keras.

·         Mengakses Internet

 

1)    Web Developer / Programmer

Kompetensi yang harus dimiliki :

– Membuat halaman web dengan multimedia

– CGI programming

 

2)    Web Designer

Kompetensi yang harus dimiliki:

– Kemampuan menangkap digital image

– Membuat halaman web dengan multimedia

 

3)    Database Administrator Database Administrator

Kompetensi yang harus dimiliki:

– Monitor dan administer sebuah database

 

4)    System Administrator

Kompetensi yang harus dimiliki:

– Menghubungkan perangkat keras

– Melakukan instalasi Microsoft Windows

– Melakukan instalasi Linux

– Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server

– Memahami Routing

 

5)    Network Administrator

Kompetensi yang harus dimiliki:

    Menghubungkan perangkat keras

    Administer dan melakukan konfigurasi sistem operasi yang mendukung network

    Administer perangkat network

    Memahami Routing

    Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya

    Mengelola network security

    Monitor dan administer network security

 

6)    Help Desk

Kompetensi yang harus dimiliki:

    Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC.

 

7)    Technical Support

Kompetensi yang harus dimiliki:

    Menghubungkan perangkat keras.

    Melakukan instalasi Microsoft Windows

    Melakukan instalasi Linux

    Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya

    Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC.

    Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server

 

d.    Pelatihan dalam bidang IT

Berikut ini sertifikasi atau pelatihan dalam bidang IT :

1)    Cisco Certified Network Professional (CCNP)

Ini adalah sertifikat level menengah di bidang jaringan, dengan fokus khusus terhadap instalasi dan dukungan jaringan LAN/WAN. Seseorang dengan sertifikat CCNP yang biasanya diakui mampu melakukan proses routing dan scalable jaringan seperti intranet di sebuah perusahaan atau kampus.

2)    Cisco Certified Network Associate (CCNA)

Jika CNNP adalah sertifikat level menengah di bidang jaringan, CCNA adalah sertifikat level rendah di bidang jaringan. Biasanya diperuntukan bagi mahasiswa, engineer, dan khalayak umum. Orang dengan sertifikat CCNA biasanya mampu melakukan instalasi dan juga mengoperasikan switches dan juga router di skala kecil. CCNA saat ini menjadi persyaratan wajib bagi engineer yang ingin terjun ke dunia teknologi informasi khususnya networking dengan spesialisasi di bidang keamanan, suara dan juga wireless networking.

3)    Project Management Professional (PMP)

Orang yang memiliki sertifikat ini dianggap telah berhasil membuktikan bahwa dirinya layak memimpin dan mengatur satu tim dalam sebuah proyek. Sertifikat PMP diakui secara luas di dunia industri, tidak hanya terbatas pada dunia IT saja. Namun, para pelaku dunia IT juga kerap menganggap bahwa PMP termasuk sertifikat yang harus dimiliki, mengingat pekerjaan di dunia IT kerap di kerjakan secara tim bukan individual.

4)    Microsoft Certified Solutions Expert (MCSE)

MCSE merupakan sebuah sertifikat profesi di bidang IT yang dikeluarkan oleh Microsoft Corporation, salah satu perusahaan IT terbesar di dunia. Sertifikat ini dikeluarkan sebagai tolak ukur bagi orang-orang yang mampu menguasai berbagai sistem instalasi khususnya untuk sistem operasi buatan Microsoft, termasuk melakukan troubleshooting saat masalah terjadi di dalam sistem. Pemegang sertifikat MCSE biasanya mampu melakukan dukungan teknis, system analyst, network analyst, dan juga konsultan.

5)    CompTIA A+

CompTIA A+ merupakan sertifikasi paling dasar dari CompTIA yang ditujukan bagi seorang yang ingin meniti karir menjadi seorang teknisi komputer. Sertifikasi CompTIA A+ kerap dijadikan salah satu bukti validasi kemampuan bahwa seseorang memiliki kemampuan dasar di bidang hardware dan juga software. Para pemegang sertifikat CompTIA A+ biasanya sudah bisa melakukan proses instalasi, konfigurasi, diagnosa, dan mengelola jaringan pada skala kecil.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Animated Spinning Kunai - Naruto
Designed By