Search

Selasa, 16 Oktober 2018

BAB I KONSEP DASAR


A.    Definisi Sistem
Pengertian sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan dilihat dari pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponen.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan sebagai berikut : “Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan sasaran tertentu.”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen di definisikan : “Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebagai suatu kumpulan atau himpunan antar group dan subsistem/bagian/komponen yang terorganisasi baik fisik maupun non fisik seperti hardware, software, brainware dan procedur yang saling  berinteraksi  dan  bekerjasama  secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut merupakan pengertian atau definisi sistem menurut beberapa ahli :

  • Lani Sidharta (1995:9) Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
  • Davis, G.B (1991:45) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.
  • L.James Havery Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.
  • Benner, dkk (2010:17) Sistem merupakan suatu kumpulan yang kompleks dan juga saling berinteraksi satu sama lainnya apabila kumpulan tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan yang utuh.
B.    Karakteristik Sistem
      Sesuatu dapat dikatakan sistem jika didalamnya terdapat ciri-ciri atau karakteristik sebuah sistem.
1.     Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah  komponen  yang  saling  berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2.  Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup  (scope)  dari  sistem tersebut.
3.     Lingkungan Luar Sistem (Environments)
      Lingkungan Luar sistem adalah pihak-pihak diluar sistem yang mempengaruhi sistem.
4.     Penghubung (Interface) Sistem
   Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antar subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara  subsistem  dengan  sistem  yang lebih besar.
5.     Masukan (Input) Sistem
    Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke  dalam  sistem.  Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan (maintenance input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal (signal input) adalah energi yang diproses  untuk  didapatkan keluaran.
6.     Keluaran (Output) Sistem
   Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.\
7.     Pengolah (Process) Sistem
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8.     Tujuan (Goal) Sistem

    Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.
C.    Klasifikasi Sistem

1.Sistem Abstrak (Abstract System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
2. Sistem Fisik (Physical System)
Sistem fisik merupakan sistem secara fisik misalnya sistem komputer
3. Sistem Alamiah ( Natural System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.
4. Sistem Buatan Manusia (Humanmade System)
Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system.
5. Sistem Tertentu (Determination System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.
6. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
7. Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
8. Sistem Terbuka (Open System)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkungan luarnya.

1.2.Konsep Dasar Informasi
A.    Definisi Informasi dan Data
Data adalah fakta mentah atau rincian peristiwa yang belum diolah, yang terkadang tidak dapat diterima oleh akal pikiran dari penerima data tersebut, maka dari itu data harus diolah terlebih dahulu menjadi informasi untuk dapat di terima oleh penerima. Data dapat berupa angka, karakter, simbol, gambar, suara, atau tanda-tanda yang dapat digunakan untuk dijadikan informasi. Contohnya : NIM, Nama, Kelas
Informasi adalah hasil pengolahan data yang sudah dapat diterima oleh akal pikiran penerima informasi yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi dapat berupa hasil gabungan, hasil analisa, hasil penyimpulan, dan juga hasil pengolahan sistem informasi komputerisasi. Contohnya : NIM saya 170511016
Menurut Jogianto “Informasi adalah : sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.”
Sedangkan menurut Mc Leod (2001:15) “ Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.”
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan.

B.    Siklus Informasi


Di dalam siklus informasi terdapat 7 (tujuh) tahapan sebagai berikut :
1.  Data      
     Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut, sebagai contoh data pribadi mahasiswa, data nilai siswa, data quesioner, dan data guru. Hal ini belum bisa bercerita banyak ke lembaga.
2. Input
Data-data yang ada diinputkan untuk segera ditindaklanjuti ke dalam proses pengolahan.
3. Proses     
  Data-data yang telah diinputkan melalui dan menggunakan suatu model tertentu. Contohnya nilai mahasiswa yang dihasilkan berupa nilai angka, di mana data ini masih kurang tepat bagi penerimanya jika terbiasa dengan grade. Supaya lebih tepat, maka diolah dengan modelperhitungan dengan range untuk mendapatkan grade nilai. Pada proses ini data-data tersebut disimpan ke dalam database dan dapat diambil kembali untuk melakukan suatu proses.
4. Output   
   Data-data yang telah diproses dengan model tertentu, selanjutnya menghasilkan informasi.
5. Penerima    
   Penerima selanjutnya menerima informasi tersebut. Hal ini penerima merupakan orang yang berkepentingan dengan informasi tersebut.
6. Keputusan dan tindakan    
    Penerima yang telah menerima informasi tersebut, selanjutnya membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan.
7. Hasil tindakan      
     Penerima yang telah membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan, maka akan menghasilkan suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data lagi. Data-data tersebut dikumpulkan sebagai input, selanjutnya diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya.

C.    Mutu Informasi
1.     Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247).
a)     Akurasi (accuracy) 
    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
    Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
1)  Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
2)  Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
3)  Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
b)     Tepat Waktu (timeliness)   
   Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
c)     Relevansi (relevancy)   
   Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
2.     Nilai Informasi  
     Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. 
      Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1)     Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
2)     Untuk mendapatkan pengalaman.
3)     Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
4)     Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
5)  Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
     Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

      Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1)     Kemudahan dalam memperoleh   
     Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
2)     Sifat luas dan kelengkapannya    
   Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
3)     Ketelitian (accuracy)
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4)     Kecocokan dengan pengguna (relevance)
     Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
5)     Ketepatan waktu
   Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
6)     Kejelasan (clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7)     Fleksibilitas/ keluwesannya
      Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
8)     Dapat dibuktikan
   Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
9)     Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10) Dapat diukur
   Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

D.    Kriteria-kriteria Informasi
      Adapun kriteria-kriteria dari informasi yang berkualitas menurut Raymond Mc Leod (2001:145) adalah sebagai berikut :
1.   Relevan
      Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan  atau  bernilai guna.
2.   Akurat
   Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya atau bebas dari kesalahan.
3.   Tepat waktu
      Informasi harus tersedia pada saat yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah sebelum situasi krisis menjadi tidak terkendali atau kesempatan menghilang/tidak usang.
4.   Lengkap
     Informasi yang diperoleh menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau penyelesaian.

1.3.Konsep Dasar Sistem Informasi

A.    Defenisi Sistem Informasi
       Pengertian Sistem Informasi menurut (Azhar Susanto, 2004: 56) adalah :
    “Sistem Informasi merupakan susunan dari orang-orang, kegiatan, data, jariringan (network), dan teknologi yang di integrasikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendukung dan memperbaiki oprasi sehari-hari perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan informasi baik untuk pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah manajer.”
   Jadi Sistem informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan  proses  penciptaan  dan pengaliran informasi.

B.    Komponen-komponen Sistem Informasi
      Komponen-komponen Sistem Informasi adalah sebagai berikut :
1.    Perangkat keras (hardware) Perangkat keras mencakup berbagai peranti  fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat Lunak (software) Yaitu sekumpulan instruksi- instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
3.       Prosedur (procedure) Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4.  Orang (brainware) Yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5.    Basis data (database) Yaitu sekumpulan tabel,  hubungan  dan  lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6.  Jaringan komputer dan komunikasi data Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dapati secara bersama tau diakses oleh sejumlah pemakai.
                      
                                                            
C. Peranan Sistem Informasi bagi pihak manajemen
     Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada didalam atau dilingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Manajemen informasi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan pemerolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin, dan juga pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna) pada waktu yang tepat (McLeod, 1998).
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem Informasi Manajemen merupakan serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub-unit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.
Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen dapat diklasifikasikan kedalam tiga tingkatan, yaitu:
  •      Manajer tingkat perencanaan strategi (strategic planning); merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, dimana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan perencanaan strategi yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan penetuan strategi organisasi.
  •    Manajer tingkat pengendalian manajemen (manajement control); yang dikenal dengan manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana strategi yang sudah ditetapkan kedalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Misalnya, Kepala Dinas, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Bgian/Bidang. 
  •     Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control) merupakan manajer tingkat bawah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam kegiatan operasi.
Ouput dari sistem informasi manajemen adalah:
      a.       Rencana dan anggaran
       b.      Laporan yang terjadwal
      c.       Laporan khusus
      d.      Analisis situasi masalah
     e.       Keputusan
     f.       Jawaban dan pertanyaan
D.    Sistem informasi dalam suatu Organisasi
Sistem informasi sangat mendukung proses dalam suatu organisasi khususnya dalam menjalankan fungsi managerial yang meliputi:
1.    Perencanaan (Planning)
     Proses untuk memikirkan secara matang dan bijaksana serta menetapkan sasaran serta tindakan berdasarkan metoda yang paling baik.
2.    Pelaksanaan (Organizing)
      Proses untuk menata dan menetapkan pekerjaan dan sumber daya manusia yang ada.
3.    Pengendalian (Controlling)
      Proses untuk memastikan bahwa aktivitas organisasi sesuai dengan metode atau prosedur yang telah ditetapkan.
                                                     
E.    Kegiatan Sistem Informasi
Kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut :
1.  Input adalah proses       yang    menggambarkan         suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.
2.   Proses adalah bagaimana suatu data yang diolah untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai lebih.
3.     Output adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses.
4.     Penyimpanan adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan  menyimpan  data.
5.     Kontrol adalah suatu aktivasi untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

LATIHAN SOAL !!

LATIHAN
1.     Sebutkan definisi dari Sistem, Data, Informasi, Dan Sistem Informasi.
2.     Sebutkan apa yang dimaksud dengan karakteristik system dan sebutkan karakteristik system tersebut masing – masing.
3.     Jelaskan apa yang merupakan klasifikasi system dan berikan contohnya masing masing.
4.     Sebutkan pengertian dari data, dan informasi, serta berikan contoh penggunaan data dan informasi – informasi apa saja yang dihasilkan pada
a.     System informasi akademik di UMC
b.     System informasi penjualan di toserba yogya junction kota Cirebon
c.      Pelayanan di RS.Permata Cirebon
5.     Jelaskan perbedaan antara kualitas dan nilai informasi di pandang dari mutu informasi.

PENYELESAIAN
1.     System adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk melakukan suatu sasaran tertentu.
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya, dan masih memperlukan adanya pengolahan. Data dapat berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa, atau simbol-simbol lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek kejadian atau suatu konsep.
informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Sumber( https://bit.ly/2OFWU6E )
sistem informasi adalah suatu sistem yang terdapat kumpulan informasi berdasarkan keterkaitan terhadap operasional suatu organisasi atau instansi dan digunakan untuk mengambil keputusan tertentu. Sumber ( https://bit.ly/2OG2PbB )

2.     Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, mengolah dan sasaran.
Macam – macam karakter system
·        Komponen Sistem (Components)
·        Batas Sistem (Boundary)
·        Lingkungan Luar Sistem (Environments)
·        Penghubung Sistem (Interface)
·        Masukan Sistem (Input)
·        Keluaran Sistem (Output)
·        Pengelolaan Sistem (Process)
·        Sasaran Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal)
3.     Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut. Sumber ( https://bit.ly/2ysNd1g )
4.      Data adalah nilai yang mendeskripsikan dari suatu objek atau kejadian, sedangkan informasi adalah data yang disimpan diolah atau di transmisikan, contoh data dan informasi yang dihasilkan pada :
a.     System informasi akademik Universitas Muhammadiyah Cirebon
·        System informasi ini bertujuan untuk memasukkan data – data mahasiswa seperti profil mahasiswa, nilai yang sudah di dapat dan lain sebagainya. Dengan adanya system informasi akademik ini, memudahkan admin untuk mencari data mahasiswa secara cepat, karena data tersusun secara rapid an efektif.

b.     System informasi penjualan di Toserba Yogya Junction Kota Cirebon.
·        System informasi ini bertujuan untuk memasukkan data stok barang yang ada di tempat dan barang apa saja yang hampir habis, sehingga dapat meminimalisir kekosongan barang atau kekurangan barang.
c.      System informasi pelayanan di RS Permata Cirebon
·        System informasi ini bertujuan untuk memasukkan data pasien, waktu pasien check in maupun check out, menampilan fasilitas – fasilitas rumah sakitdan lain-lain yang berhubungan dengan aktifitas pelayanan rumah sakit..
5.     Perbedaan Kualitas informasi dan nilai informasi di pandang dari mutu informasi.
·        Kualitas Informasi
Kualitas Suatu Informasi (Quality Of Information) sangat di pengaruhi dan di tentukan oleh 3 hal yaitu :
Ø  Akurat (accurate)
Ø  Tepat Waktu (Timeliness)
Ø  Relevan (relevance).
·        Nilai Informasi
Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal, dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater (Davis, 1999: 58—59) berikut.
Ø  Accesibility
Ø  Luas dan lengkapnya (comprehensiveness)
Ø  Ketelitian (accuracy)
Ø  Kecocokan (appropriateness)
Ø  Ketepatan waktu (timeliness).
Ø  Kejelasan (clarify)
Ø  Keluwesan (flexibility)
Ø  Dapat dibuktikan (verifiability)
Ø  Tidak ada prasangka (freedom from bias)
                                Dapat diukur (quantifiable)

Read more ...
Animated Spinning Kunai - Naruto
Designed By