A. Definisi Sistem
Pengertian
sistem dibagi menjadi dua pendekatan yaitu dilihat dari pendekatan yang
menekankan pada prosedur dan dilihat
dari pendekatan yang menekankan pada elemen
atau komponen.
Pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk
menyelesaikan sasaran tertentu.”
Pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen di definisikan : “Sistem
adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.”
Dari
kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebagai suatu
kumpulan atau himpunan antar group dan subsistem/bagian/komponen yang
terorganisasi baik fisik maupun non fisik seperti hardware, software, brainware dan procedur yang saling
berinteraksi dan bekerjasama
secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut merupakan pengertian atau definisi sistem menurut beberapa ahli :
Berikut merupakan pengertian atau definisi sistem menurut beberapa ahli :
- Lani Sidharta (1995:9) Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
- Davis, G.B (1991:45) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.
- L.James Havery Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.
- Benner, dkk (2010:17) Sistem merupakan suatu kumpulan yang kompleks dan juga saling berinteraksi satu sama lainnya apabila kumpulan tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan yang utuh.
B. Karakteristik Sistem
Sesuatu dapat dikatakan
sistem jika didalamnya terdapat ciri-ciri atau karakteristik sebuah sistem.
1.
Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem
terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary)
merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan Luar sistem adalah pihak-pihak
diluar sistem yang mempengaruhi sistem.
4.
Penghubung (Interface) Sistem
Hubungan sistem adalah hubungan yang
terjadi antar subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau
antara subsistem dengan
sistem yang lebih besar.
5.
Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang
dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan (maintenance input) adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal
(signal input) adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
6.
Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi
yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan.\
7.
Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8.
Tujuan (Goal) Sistem
Tujuan sistem merupakan target atau
sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.
C. Klasifikasi Sistem
1.Sistem Abstrak (Abstract
System)
Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik.
2. Sistem Fisik (Physical System)
Sistem
fisik merupakan sistem secara fisik misalnya sistem komputer
3. Sistem Alamiah ( Natural System)
Sistem
alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia, misalnya sistem perputaran bumi.
4. Sistem Buatan Manusia (Humanmade System)
Sistem
buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin,
yang disebut human machine system.
5. Sistem Tertentu (Determination System)
Sistem
tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.
6. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem
tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilistik.
7. Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem
tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh
lingkungan luarnya.
8. Sistem Terbuka (Open System)
Sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkungan
luarnya.
1.2.Konsep Dasar Informasi
A. Definisi Informasi dan Data
Data adalah fakta mentah atau rincian peristiwa
yang belum diolah, yang terkadang tidak dapat diterima oleh akal pikiran dari
penerima data tersebut, maka dari itu data harus diolah terlebih dahulu menjadi
informasi untuk dapat di terima oleh penerima. Data dapat berupa angka,
karakter, simbol, gambar, suara, atau tanda-tanda yang dapat digunakan untuk
dijadikan informasi. Contohnya
: NIM, Nama, Kelas
Informasi adalah hasil pengolahan data yang
sudah dapat diterima oleh akal pikiran penerima informasi yang nantinya dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi dapat berupa hasil gabungan,
hasil analisa, hasil penyimpulan, dan juga hasil pengolahan sistem informasi
komputerisasi. Contohnya : NIM saya 170511016
Menurut
Jogianto “Informasi adalah : sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian (event) yang
nyata (fact) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.”
Sedangkan
menurut Mc Leod (2001:15) “ Informasi adalah data yang telah diproses, atau
data yang memiliki arti.”
Jadi
dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk
mengambil keputusan.
B. Siklus Informasi
Di dalam
siklus informasi terdapat 7 (tujuh) tahapan sebagai berikut :
1. Data
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga
perlu diolah lebih lanjut, sebagai contoh data pribadi mahasiswa, data nilai
siswa, data quesioner, dan data guru. Hal ini belum bisa bercerita banyak ke
lembaga.
2. Input
Data-data
yang ada diinputkan untuk segera ditindaklanjuti ke dalam proses pengolahan.
3. Proses
Data-data
yang telah diinputkan melalui dan menggunakan suatu model tertentu. Contohnya
nilai mahasiswa yang dihasilkan berupa nilai angka, di mana data ini masih
kurang tepat bagi penerimanya jika terbiasa dengan grade. Supaya lebih tepat,
maka diolah dengan modelperhitungan dengan range untuk mendapatkan grade nilai.
Pada proses ini data-data tersebut disimpan ke dalam database dan dapat diambil
kembali untuk melakukan suatu proses.
4. Output
Data-data
yang telah diproses dengan model tertentu, selanjutnya menghasilkan informasi.
5. Penerima
Penerima
selanjutnya menerima informasi tersebut. Hal ini penerima merupakan orang yang
berkepentingan dengan informasi tersebut.
6. Keputusan dan tindakan
Penerima
yang telah menerima informasi tersebut, selanjutnya membuat suatu keputusan dan
melakukan suatu tindakan.
7. Hasil tindakan
Penerima
yang telah membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan, maka akan menghasilkan
suatu tindakan yang akan membuat sejumlah data lagi. Data-data tersebut
dikumpulkan sebagai input, selanjutnya diproses kembali melalui suatu model dan
seterusnya.
C. Mutu Informasi
1.
Kualitas Informasi
Kualitas
informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi
(accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus
Mulyanto, 2009 : 247).
a)
Akurasi (accuracy)
Sebuah
informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi
tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau
menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan
maksudnya. Ketidakakuratan
sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami
gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli
tersebut.
Beberapa
hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain
adalah:
1) Informasi yang akurat harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya
akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara
keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol
atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
2) Informasi yang dihasilkan oleh proses
pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada
dalam proses tersebut.
3) Informasi harus aman dari segala
gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan
tujuan utama.
b)
Tepat Waktu (timeliness)
Informasi
yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh
terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang
baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan.
Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat.
Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan
informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan
demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah,
dan mengirimkan informasi tersebut.
c) Relevansi (relevancy)
Informasi
dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa
informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai
kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor
universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung
jawab laboratorium.
2.
Nilai Informasi
Parameter
untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari
dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya
informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat
yang tinggi pula.
Menurut
Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1) Untuk memperoleh pemahaman dan
manfaat.
2) Untuk mendapatkan pengalaman.
3) Pembelajaran yang terakumulasi
sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis
tertentu.
4) Untuk mengekstrak inplikasi kritis
dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang
terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang
menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain
sebelumnya.
5) Suatu informasi dikatakan bernilai
bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai
uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Nilai
suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang
dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1)
Kemudahan dalam memperoleh
Informasi
memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit
diperoleh.
2)
Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas
dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai,
karena tidak dapat digunakan secara baik.
3)
Ketelitian (accuracy)
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang
tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan
mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4)
Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak
sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan.
5)
Ketepatan waktu
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada
saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika
terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan
keputusan.
6)
Kejelasan (clarity)
Informasi
yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi
dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7)
Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai
informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas
informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan
keputusan.
8)
Dapat dibuktikan
Nilai
informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan
kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang
diolah.
9)
Tidak ada prasangka
Nilai
informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan
prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10)
Dapat diukur
Informasi
untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai
yang sempurna.
D. Kriteria-kriteria
Informasi
Adapun
kriteria-kriteria dari informasi yang berkualitas menurut Raymond Mc Leod
(2001:145) adalah sebagai berikut :
1.
Relevan
Informasi
yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan atau
bernilai guna.
2.
Akurat
Informasi
harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya atau bebas dari kesalahan.
3.
Tepat waktu
Informasi
harus tersedia pada saat yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah sebelum
situasi krisis menjadi tidak terkendali atau kesempatan menghilang/tidak usang.
4.
Lengkap
Informasi
yang diperoleh menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau
penyelesaian.
1.3.Konsep Dasar
Sistem Informasi
A. Defenisi Sistem Informasi
Pengertian
Sistem Informasi menurut (Azhar Susanto, 2004: 56) adalah :
“Sistem
Informasi merupakan susunan dari orang-orang, kegiatan, data, jariringan (network), dan teknologi yang di
integrasikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendukung dan memperbaiki
oprasi sehari-hari perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan informasi baik
untuk pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah manajer.”
Jadi
Sistem informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan
atau organisasi yang berhubungan dengan
proses penciptaan dan pengaliran informasi.
B. Komponen-komponen
Sistem Informasi
Komponen-komponen
Sistem Informasi adalah sebagai berikut :
1. Perangkat keras (hardware) Perangkat keras mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat Lunak (software) Yaitu sekumpulan instruksi- instruksi yang memungkinkan
perangkat keras memproses data.
3. Prosedur (procedure) Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang (brainware) Yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem
informasi.
5. Basis data (database) Yaitu sekumpulan tabel,
hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data
Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dapati secara bersama tau diakses oleh sejumlah pemakai.
C. Peranan Sistem Informasi bagi pihak manajemen
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada didalam atau dilingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada didalam atau dilingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Manajemen informasi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan pemerolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin, dan juga pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna) pada waktu yang tepat (McLeod, 1998).
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem Informasi Manajemen merupakan serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub-unit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.
Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen dapat diklasifikasikan kedalam tiga tingkatan, yaitu:
- Manajer tingkat perencanaan strategi (strategic planning); merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, dimana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan perencanaan strategi yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan penetuan strategi organisasi.
- Manajer tingkat pengendalian manajemen (manajement control); yang dikenal dengan manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana strategi yang sudah ditetapkan kedalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Misalnya, Kepala Dinas, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Bgian/Bidang.
- Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control) merupakan manajer tingkat bawah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam kegiatan operasi.
Ouput dari sistem informasi manajemen adalah:
a. Rencana dan anggaran
b. Laporan yang terjadwal
c. Laporan khusus
d. Analisis situasi masalah
e. Keputusan
f. Jawaban dan pertanyaan
D. Sistem informasi
dalam suatu Organisasi
Sistem informasi sangat mendukung proses dalam suatu
organisasi khususnya dalam menjalankan fungsi managerial yang meliputi:
1. Perencanaan (Planning)
Proses
untuk memikirkan secara matang dan bijaksana serta menetapkan sasaran serta
tindakan berdasarkan metoda yang paling baik.
2. Pelaksanaan (Organizing)
Proses
untuk menata dan menetapkan pekerjaan dan sumber daya manusia yang ada.
3. Pengendalian (Controlling)
Proses
untuk memastikan bahwa aktivitas organisasi sesuai dengan metode atau prosedur
yang telah ditetapkan.
E. Kegiatan Sistem Informasi
Kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Input adalah proses yang menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses.
2. Proses adalah bagaimana suatu data
yang diolah untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai lebih.
3. Output adalah suatu kegiatan untuk
menghasilkan laporan dari proses.
4. Penyimpanan adalah suatu kegiatan
untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Kontrol adalah suatu aktivasi untuk
menjamin bahwa sistem informasi tersebut bisa berjalan
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
LATIHAN SOAL !!
LATIHAN SOAL !!
LATIHAN
1. Sebutkan definisi dari Sistem, Data,
Informasi, Dan Sistem Informasi.
2. Sebutkan apa yang dimaksud dengan
karakteristik system dan sebutkan karakteristik system tersebut masing –
masing.
3. Jelaskan apa yang merupakan
klasifikasi system dan berikan contohnya masing masing.
4. Sebutkan pengertian dari data, dan
informasi, serta berikan contoh penggunaan data dan informasi – informasi apa
saja yang dihasilkan pada
a.
System
informasi akademik di UMC
b.
System
informasi penjualan di toserba yogya junction kota Cirebon
c.
Pelayanan
di RS.Permata Cirebon
5. Jelaskan perbedaan antara kualitas dan
nilai informasi di pandang dari mutu informasi.
PENYELESAIAN
1. System adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk melakukan suatu sasaran tertentu.
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai
arti bagi penerimanya, dan masih memperlukan adanya pengolahan. Data dapat
berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa, atau
simbol-simbol lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk melihat
lingkungan, objek kejadian atau suatu konsep.
informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi
bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh
siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Sumber( https://bit.ly/2OFWU6E )
sistem
informasi adalah
suatu sistem yang terdapat kumpulan informasi berdasarkan keterkaitan terhadap
operasional suatu organisasi atau instansi dan digunakan untuk mengambil
keputusan tertentu. Sumber ( https://bit.ly/2OG2PbB
)
2. Karakteristik sistem adalah sistem
yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung,
masukan, keluaran, mengolah dan sasaran.
Macam – macam karakter system
·
Komponen
Sistem (Components)
·
Batas
Sistem (Boundary)
·
Lingkungan
Luar Sistem (Environments)
·
Penghubung
Sistem (Interface)
·
Masukan
Sistem (Input)
·
Keluaran
Sistem (Output)
·
Pengelolaan
Sistem (Process)
·
Sasaran
Sistem (Objectives) atau tujuan (Goal)
3.
Klasifikasi
sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu komponen
lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda
untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut.
Sumber ( https://bit.ly/2ysNd1g )
4. Data adalah nilai yang mendeskripsikan dari
suatu objek atau kejadian, sedangkan informasi adalah data yang disimpan diolah
atau di transmisikan, contoh data dan informasi yang dihasilkan pada :
a.
System
informasi akademik Universitas Muhammadiyah Cirebon
·
System
informasi ini bertujuan untuk memasukkan data – data mahasiswa seperti profil
mahasiswa, nilai yang sudah di dapat dan lain sebagainya. Dengan adanya system
informasi akademik ini, memudahkan admin untuk mencari data mahasiswa secara
cepat, karena data tersusun secara rapid an efektif.
b.
System
informasi penjualan di Toserba Yogya Junction Kota Cirebon.
·
System
informasi ini bertujuan untuk memasukkan data stok barang yang ada di tempat
dan barang apa saja yang hampir habis, sehingga dapat meminimalisir kekosongan
barang atau kekurangan barang.
c.
System
informasi pelayanan di RS Permata Cirebon
·
System
informasi ini bertujuan untuk memasukkan data pasien, waktu pasien check in
maupun check out, menampilan fasilitas – fasilitas rumah sakitdan lain-lain
yang berhubungan dengan aktifitas pelayanan rumah sakit..
5. Perbedaan Kualitas informasi dan nilai
informasi di pandang dari mutu informasi.
·
Kualitas Informasi
Kualitas
Suatu Informasi (Quality Of Information) sangat di pengaruhi dan di tentukan
oleh 3 hal yaitu :
Ø
Akurat (accurate)
Ø
Tepat Waktu (Timeliness)
Ø
Relevan (relevance).
·
Nilai
Informasi
Informasi
dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal, dan ideal
apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater (Davis, 1999:
58—59) berikut.
Ø
Accesibility
Ø
Luas dan lengkapnya (comprehensiveness)
Ø
Ketelitian (accuracy)
Ø
Kecocokan (appropriateness)
Ø
Ketepatan waktu (timeliness).
Ø
Kejelasan (clarify)
Ø
Keluwesan (flexibility)
Ø
Dapat dibuktikan (verifiability)
Ø
Tidak ada prasangka (freedom from
bias)
Dapat diukur (quantifiable)